Era informasi digital membuat seseorang
menjadi lebih mudah untuk mengakses informasi tentang fitnes. Anda tidak perlu
lagi repot-repot ke toko buku untuk membeli berbagai buku panduan fitnes atau
majalah dalam bentuk hardcopy. Berbagai informasi tentang fitnes dengan konten
terbaru kini dapat diakses dengan mudah dan cepat melalui genggaman tangan.
Sayangnya, informasi tentang fitnes di
media online tidak semuanya benar dan dapat
memberi manfaat buat Anda. Enggak sedikit informasi yang hanya sebatas
mitos dan dipercaya oleh banyak orang. Bahayanya mitos ini akan membuat
pemahaman yang salah bagi yang membaca, terlebih jika dia seorang yang masih
pemula. Jika suatu mitos dipraktekan maka Anda hanya akan mendapat capek dan
buang-buang waktu dan uang tanpa hasil fitnes yang nyata.
Untuk itu, pada kesempatan ini
fitnestips akan mengulas 3 mitos tentang fitnes pada wanita.
Angkat Beban Membuat Tubuh Wanita Kekar
Seperti Pria
Kami sering menemukan fakta, para
wanita enggan melakukan latihan mengangkat beban karena takut otot mereka akan
kekar seperti para pria. Ketahuilah, ketakutan itu hanyalah sebuah mitos
Latihan dengan mengangkat beban pada
wanita yang di lakukan secara rutin dan tepat akan membuat seorang wanita
menjadi lebih kuat. Tetapi kekuatan itu tidak akan membuat otot seorang wanita
menjadi kekar seperti pria. Kenapa bisa demikian?
Secara alami, wanita memiliki kadar
hormon testosteron yang lebih sedikit daripada seorang pria. Sedikit informasi,
bahwa perkembangan otot seorang pria yang kekar bisa terjadi karena adanya
kandungan hormon testosteron yang jauh lebih tinggi. Sehingga Anda seorang
wanita tidak perlu takut otot akan menjadi kekar akibat latihan beban. Bahkan
seorang trainer wanita yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun pun tidak
dapat membentuk otot seperti para bodybuilder pria.
So, buat Anda para wanita enggak perlu
takut lagi untuk latihan beban. Latihan yang dilakukan secara rutin akan
membuat tubuh menjadi lebih kuat dan pertumbuhan massa otot yang lebih baik
sehingga semakin optimal untuk membakar lemak dan menjaga berat badan.
Otot Akan Berubah Menjadi Lemak Saat
Berhenti Latihan
“Emas tidak akan berubah menjadi perak”
Begitulah menggambarkan otot dan lemak
secara sederhana. Otot dan lemak itu jelas berbeda dan tidak akan ada keajaiban
untuk mengubah otot menjadi lemak.
Jika Anda rutin melakukan latihan beban
yang diimbangi dengan asupan nutrisi yang tepat maka otot akan mengalami
pertumbuhan sehingga menjadi lebih kuat dan besar. Akan tetapi jika berhenti
melakukan latihan beban, maka otot tidak akan pernah berubah menjadi lemak.
Kondisi yang terjadi adalah sel-sel otot mengalami penyusutan sehingga ukuran
otot menjadi lebih kecil.
Apabila Anda berhenti melakukan latihan
dan mengkonsumsi berbagai macam junk food, maka timbunan kalori yang berlebihan
dalam tubuh akan berubah menjadi lemak dan berat badan otomatis membengkak.
Tetapi ini bukan otot yang berubah menjadi lemak, yang terjadi adalah adanya
perubahan komposisi pada tubuh di mana otot berukuran lebih kecil akibat
berhenti latihan dan tertutup oleh timbunan lemak. Inilah alasan kenapa tubuh
dengan lemak berlebihan akan terasa lembek saat dipegang.
Lalu, jika Anda terpaksa berhenti
latihan sementara waktu akibat kesibukan kerja atau mengalami cidera, maka
saran dari kami adalah tetap menjaga pola konsumsi yang sehat untuk
meminimalisir munculnya timbunan lemak yang menutupi otot pada tubuh.
Makin
Sering Fitnes, Tubuh Semakin Seksi
Salah satu alasan seorang wanita rutin
fitnes adalah untuk mendapatkan tubuh yang lebih padat dan berisi sehingga
terlihat seksi. Tetapi, kebanyakan dari para wanita yang masih pemula
beranggapan bahwa semakin sering latihan, akan membuat tubuh semakin seksi.
Padahal itu hanyalah mitos.
Tahukan Anda bahwa tubuh memerlukan
selang waktu 48-72 jam untuk jeda dari satu latihan menuju latihan berikutnya.
Fitnes merupakan salah satu cara
terbaik untuk membentuk tubuh karena dapat membakar lemak, memicu pertumbuhan
otot, dan mengencangkan tubuh. Akan tetapi otot memerlukan waktu jeda, untuk
istirahat dan recovery pasca latihan. Apabila latihan dilakukan terlalu sering,
maka yang terjadi adalah kondisi overtraining dan otot tidak memiliki jeda
waktu untuk beristirahat. Sedangkan otot tidak memiliki kesempatan untuk
istirahat, recovery, dan mengalami pertumbuhan. Hasilnya, tidak ada hasil yang
signifkan pada tubuh Anda, dan justru dapat memicu cidera. Tentu Anda enggak
ingin kan sudah capek-capek latihan tetapi cuma dapat capek atau cidera?
Memulai fitnes memang tidak perlu
kebanyakan teori. Tapi percayalah bahwa belajar teori fitnes yang benar sambil
terus menjalani latihan, akan menunjang keberhasilan program latihan yang Anda
jalankan.
Referensi
Slera Capeslus. 6 Common Myths And Misconceptions About Female Fitness Exposed.
Diakses dari http://www.bodybuilding.com/fun/6-common-myths-and-misconceptions-about-female-fitness-exposed.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar